Ojek Hitam -
Inilah Alasan Kenapa Snapchat Baru Populer di Indonesia -
Snapchat adalah aplikasi layanan berbagi video dan foto yang telah dirilis sejak 2011 silam. Dari mulai awal perilisannya pengguna
Snapchat makin hari makin berkembang di Amerika Serikat dan negara-negara maju lainnya, namun, layanan berbagi video dan foto ini tidak terlalu diminati di tanah air.
Tapi, belakangan ini pengguna
Snapchat yang berasal dari
Indonesia pertumbuhannya semakin banyak. Meskipun belum ada data resmi yang mengklaim mengenai hal ini, indikasinya bisa terlihat dari ramainya perbincangan tentang
Snapchat dari sosial media ternama seperti Twitter dan Ask.fm.
Menurut pengamat teknologi Aulia Masna, pasar Indonesia mulai melirik layanan-layanan berbasis video seperti
Snapchat ini contohnya, karena perkembangan teknologi yang ada di
Indonesia sudah mulai mendukung.
Baca juga: Pertumbuhan Internet Indonesia Tembus ke Posisi Empat Dunia
"Di Indonesia mungkin layanan seperti Snapchat ini akan semakin ramai karena smartphone semakin bertenaga dan terjangkau, ditambah lagi adanya jaringan baru 4G LTE" ungkapnya, seperti yang kami kutip dari KompasTekno, Senin (26/6/2015).
Aulia menambahkan, sebelumnya layanan seperti Snapchat ini tidak terlalu diminati dan kurang dimanfaatkan karena layanan tersebut menuntut penggunaan data yang besar, bukan hanya itu saja, Snapchat ini juga memerlukan koneksi internet yang super cepat untuk dapat digunakan dengan lancar.
Hal ini juga diakibatkan karena Snapchat memiliki sebuah fitur yang dinamakan "Snapchat Story". Gunanya untuk merekam aktivitas penggunanya dalam satu hari. Penggalan video dan foto pada fitur tersebut dapat bertahan selama 24 jam dan dapat diulang berkali-kali.
Tiap video memiliki durasi maksimal 10 detik dengan ukuran 2,5 MB. Aulia menuturkan "Karena bersambung, konsumsi video tersebut akan menghabiskan data yang cukup besar. Apalagi jika follow orang banyak yang sering rekam video. Sehari bahkan bisa menghabisan ratusan Megabyte."
Untuk menikmati pertukaran video lewat Snapchat ini, Aulia menganggap jaringan 3G kurang mumpuni. "Bukan tidak bisa tapi lebih lama dan berat untuk mengunduh apalagi mengunggah," kata pria yang juga merupakan editor AdDiction.id ini.
Namun, kedepannya seiring sedang gencar-gencarnya penerapan 4G di berbagai wilayah Indonesia, bukan tidak mungkin layanan seperti Snapchat ini bakal menjadi trend baru masyarakat. "Semakin cepat jaringan seluler yang kita pakai, format video dengan sendirinya semakin populer," ungkapnya.
Sumber: KompasTekno
Editor: Habib Aditya